Data dapat diklasifikasikan menjadi berbagai jenis berdasarkan karakteristiknya. Dua kategori utama adalah data numerik dan data kategorikal. Berikut penjelasan mengenai masing-masing jenis data beserta pembagiannya.
Data Numerik
Data numerik merupakan jenis data yang berbentuk angka dan sering kali berasal dari hasil pengukuran atau perhitungan. Contoh data numerik yang diperoleh dari pengukuran meliputi tinggi badan, berat badan, dan usia. Sementara itu, data numerik yang diperoleh melalui perhitungan dapat berupa jumlah peserta dalam sebuah acara pernikahan atau total populasi di suatu negara. Data numerik ini dikelompokkan menjadi dua jenis utama, yaitu data kontinu dan data diskrit.
- Data Kontinu
Data kontinu mencakup nilai-nilai numerik yang dapat diukur secara detail dan tidak terbatas pada angka-angka tertentu. Data ini bisa memiliki pecahan atau bilangan desimal, misalnya tinggi badan seseorang (170,5 cm), berat badan (65,8 kg), waktu (3,75 jam), suhu (36,6°C), dan usia (25,5 tahun). Data kontinu memungkinkan pengukuran dalam rentang yang sangat kecil atau besar, tergantung pada alat ukur yang digunakan. - Data Diskrit
Sebaliknya, data diskrit adalah data numerik yang hanya dapat direpresentasikan dengan bilangan bulat dan tidak memiliki nilai di antara angka-angka tersebut. Dengan kata lain, data ini tidak dapat dibagi menjadi unit yang lebih kecil. Contoh data diskrit meliputi jumlah siswa dalam kelas, jumlah kendaraan yang lewat di jalan, atau jumlah buku dalam rak. Misalnya, jika ada 5 orang di sebuah ruangan, angka tersebut tidak bisa menjadi 5,5.
Data Kategorikal
Data kategorikal adalah jenis data yang mengelompokkan informasi berdasarkan karakteristik atau ciri khas tertentu. Data ini tidak berwujud angka dan biasanya digunakan untuk menyusun informasi ke dalam kategori yang jelas. Data kategorikal terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu data nominal dan data ordinal.
- Data Nominal
Data nominal adalah jenis data kategorikal yang tidak memiliki urutan atau peringkat tertentu. Setiap kategori hanya bersifat pembeda dan tidak memiliki nilai lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan kategori lainnya. Contohnya:
Jenis sayuran hijau: bayam, kangkung, brokoli.
Tarian tradisional: tari kecak, tari serimpi.
Rumah adat Indonesia: Rumah Gadang (Padang), Rumah Joglo (Yogyakarta), Rumah Honai (Papua).
Data nominal hanya digunakan untuk mengelompokkan tanpa melibatkan perbandingan atau urutan. - Data Ordinal
Berbeda dari data nominal, data ordinal adalah data kategorikal yang memiliki urutan atau peringkat tertentu. Data ini memberikan informasi yang menunjukkan tingkatan atau prioritas. Namun, perbedaan antar tingkatan tidak selalu sama atau terukur.
Contoh :
Kemampuan Berbahasa Asing dengan kategori: (1) Pemula (Rendah); (2) Menengah (Sedang); (3) Fasih (Ahli)
Tingkat Pendidikan dengan kategori: (1) Sekolah Dasar; (2) Sekolah Menengah Pertama; (3) Sekolah Menengah Atas; (4) D-3; (5) S-1; (5) S-2
Tingkat Kepuasan dengan kategori: (1) Sangat tidak puas; (2) Tidak puas; (3) Puas; (4) Sangat puas; (5) Sangat amat puas
Dengan memahami perbedaan antara data numerik dan kategorikal serta pembagiannya, kita dapat memilih metode analisis yang tepat untuk setiap jenis data sesuai kebutuhan.