Pasukan khusus Israel menghancurkan dua apartemen di bagian timur Kota Nablus, Tepi Barat, Palestina, pada Selasa (3/9/2024), dengan menggunakan buldoser. Serangan ini tidak hanya merusak infrastruktur dan bangunan di wilayah Tepi Barat, tetapi juga memblokir akses ke daerah tersebut.
Menurut laporan Kantor Berita Resmi Palestina, WAFA, sejak serangan terhadap rakyat Palestina dimulai pada 7 Oktober 2023, jumlah penghancuran rumah, bangunan, dan fasilitas meningkat di Area C, yang mencakup 60 persen dari Tepi Barat. Pada bulan Agustus, Tentara Israel telah melakukan 62 operasi pembongkaran, yang mempengaruhi 78 fasilitas, termasuk 36 rumah berpenghuni, delapan rumah kosong, dan 13 fasilitas pertanian.
Selain menghancurkan bangunan di Nablus dan Betlehem, Tepi Barat, Israel juga menangkap sejumlah warga sipil Palestina. Menurut WAFA, tiga orang ditangkap di Nablus, termasuk seorang pemuda yang terluka akibat tembakan Tentara Israel pada Rabu (4/9/2024). Di Kota Al-Khader, Betlehem, dua anak laki-laki Palestina berusia 15 tahun ditangkap setelah rumah orang tua mereka diserbu dan digeledah oleh Tentara Israel. Pasukan Israel menyerbu wilayah timur Kota Nablus melalui pos pemeriksaan Awarta, dan juga menyerbu kamp Balata dan Askar al-Qadeem, yang memicu konfrontasi yang disertai penembakan peluru tajam, serta penggunaan bom gas dan suara.

